BATASAN GHIBAH
Bagaimana sebenarnya batasan yang disebut dengan ghibah?
Misalnya kita mencari tahu hal yang belum pasti tentang teman kita apa itu
termasuk ghibah?
Dalam kondisi sekarang ini kita susah banget
menghindari yang namanya ghibah. Di manapun kita berada pasti ada
ghibah, bahkan ghibah sangat didukung dengan adanya media-media yang tersebar misal di
TV/sosmed/sejenisnya.
Ghibah alias Menceritakan ‘aib orang lain
tanpa ada hajat/keperluan di dalamnya itu termasuk dosa. Sebagaimana firman
Allah Ta’ala,
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan prasangka, karna sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah
mencari-cari keburukan orang. Jangan pula menggunjing satu sama lain. Adakah
seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat:
12).
Maka kalo kita menceritakan orang lain itu
harus berhati-hati serta bisa memilah mana saja yang termasuk fakta atau hoaks. Karena takutnya jatuhnya fitnah/ghibah. Apalagi terhadap hal-hal yang belum jelas
kepastiannya. Kita dilarang untuk menjelek-jelekkan orang lain.
Dalam islam, ada batasan kita dalam
menceritakan 'aib orang lain. Batasannya adalah niatan menceritakannya itu karena untuk mencari solusi dalam memperbaikinya. Misal bagamana caranya agar orang yang
dibicarakan itu bisa berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya, dll. Serta saling menjaga
aib tersebut alias aibnya gak disebar ke mana-mana. Hal tersebut boleh saja.
Moga kita dihindarkan dari segala fitnah.
#SOBAT_SWI
Mantab dek Juhi, lanjutkan !
BalasHapus