Menghadapi Kehidupan Millenial yang Saat ini Demam "Tik Tok"
Salah satu yang menjadi trend saat ini
adalah aplikasi “Tik Tok”. Dengan aplikasi ini semua orang bebas
mengekspresikan diri mereka ke publik. Dari orang dewasa bahkan bocah TK
terkena demam tiktok.
Sebelum aplikasi ini muncul, sudah beredar
aplikasi lain yang serupa. Banyak orang berlomba lomba membuat
video-video diri mereka dengan gaya yang berbeda dan cukup aneh. Ada yang
pamer kecantikan,pamer harta kekayaan,bahkan ada yang sampai pamer badan. Dan
rata-rata pengguna aplikasi ini adalah remaja dan di dominasi oleh
muslimah.
Ini membuktikan bahwa remaja saat ini
sedang sakit dari sisi moral. Dan ini adalah akibat dari Sekulerisme dan
hedonisme mencekram pemikiran remaja dengan kesenangan semu. Mereka
menawarkan populeritas serta eksistensi yang tinggi kepada remaja.
Padahal sesungguhnya rasa malu adalah
bagian dari iman dan akhlak islam. Rasulullah SAW bersabda : “ Sesungguhnya
setiap agama memiliki akhlak dan akhlak islam adalah malu” (HR. Ibnu Majah no.
4182,lihat kitab as-Shohihah no.940 karya al-Albani)
Maka bila seseorang telah kehilangan rasa
malunya, dan celakalah ia, karena Allah SWT membenci orang-orang yang
menghinakan dirinya. Allah SWT juga berfirman di dalam Al Qur’an :
“Para penghuni neraka menyeru kepada para
penghuni surga, ‘Tuangkanlah (sedikit) air kepada kami atau rezeki apa saja
yang telah dikaruniakan Allah kepadamu’. Mereka menjawab ‘Sungguh Allah
telah mengharamkan keduanya bagi orang-orang kafir,’. (yaitu) orang-orang yang
menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda gurau, dan mereka telah tertipu
dengan kehidupan dunia. Maka, pada hari ini (kiamat), Kami melupakan
mereka sebagimana mereka dahulu melupakan peertemuan hari ini, dan karena
mereka mengingkari ayat-ayat Kami “ (TQS. Al-A’raf : 50-51)
Dari dalil diatas semakin jelas
kemudharatan aplikasi tik tok bisa merusak moral pengunanya karena telah putus
urat malunya.
Nah, bagaimana kita menghadapi fenomena tik
tok ini :
1. Pertama, pahamilah bahwa ketika kita
bermain tik tok maka ada beberapa hal yang harus kita pertimbangkan; membuang
waktu sia-sia (butuh waktu berjam-jam untuk bs mendaparkan hasil video yang memuaskan),
musik yang melenakan (karena butuh musik yang easy listening utk aplikasi ini),
dan belum lagi orang-orang yang telah melihat video tik tok orang lain otomatis akan
tergoda, baik karena fisiknya, kreasinya, dll.
2. Setelah kita paham dan kita berani ambil
sikap untuk tidak bermain tik tok maka selanjutnya adalah mengajak serta teman-teman terdekat kita untuk menyadari tujuan dan manfaat tik tok ini, apakah lebih
banyak kemudharatannya atau kemanfaatannya.
3. Idealnya sebagai remaja, juga harus
selektif dan bijak menggunakan teknologi yang telah disediakan. Jangan
karena demi ketenaran sesat, dan tumpukan pujian di sosmed, menjadikan kita
jauh dari Allah SWT,Sang Pencipta.
#SOBAT_SWI
Komentar
Posting Komentar