Usaha dan Tawakkal
Jadi saya sudah berusaha untuk tawakal sama Allah SWT sudah berdoa juga tapi tetap saja tidak sesuai harapan. Jikalau menyerah tidak boleh, kita tetap harus berusaha, dan yakin, tpi itu susah, gimana caranya gitu (nilai
sekolah/ujian yang tidak sesuai harapan)
Pertama-tama, mari kita pahami dulu apa itu
tawakal.
Tawakal merupakan gabungan berbagai unsur
yang menjadi satu, dimana tawakal tidak dapat terealisasikan tanpa adanya
unsur-unsur tersebut. Unsur-unsur ini juga merupakan derajat dari tawakal itu
sendiri:
1.Derajat pertama dari tawakal adalah :
Ma’rifat kepada Allah SWT dengan segala sifat-sifat-Nya minimal meliputi
tentang kekuasaan-Nya keagungan-Nya, keluasan ilmu-Nya, keluasan kekayaan-Nya,
bahwa segala urusan akan kembali pada-Nya, dan segala sesuatu terjadi karena
kehendak-Nya, dsb.
2. Derajat tawakal yang kedua adalah :
Memiliki keyakinan akan keharusan melakukan usaha.
3. Derajat Tawakal yang ketiga adalah :
Adanya ketetapan hati dalam mentauhidkan (mengesakan) Dzat yang ditawakali.
Karena tawakal memang harus disertai dengan keyakinan akan ketauhidan Allah.
4. Derajat tawakal yang keempat adalah :
Menyandarkan hati sepenuhnya hanya kepada Allah SWT, dan menjadikan situasi
bahwa hati yang tenang hanyalah ketika mengingatkan diri kepada-Nya.
5. Derajat tawakal yang kelimana adalah :
Husnudzan (baca ; berbaik sangka) terhadap Allah SWT.
6. Derajat Tawakal yang keeman adalah :
Memasrahkan jiwa sepenuhya hanya kepada Allah SWT. Karena orang yang bertawakal
harus sepenuh hatinya menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah.
7. Derajat tawakal yang ketujuh yaitu :
Menyerahkan, mewakilkan, mengharapkan, dan memasrahkan segala sesuatu hanya
kepada Allah SWT. Dan hal inilah yang merupakan hakekat dari tawakal. Allah SWT
berfirman: (QS. 40 : 44)
وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ
بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ
Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya”.
Jadi Adek yang cantik nan sholehah, ketika
kita sudah melakukan usaha atas apa yang kita inginkan (ujian sist). Maka kita
pasrahkan perkara hasilnya kepada Allah dan ketika hasilnya tidak sesuai dengan
harapan maka hendaklah kita berbaik sangka kepada Allah. Karena paatilah Allah
lebih tahu yang terbaik untuk kita. (Seperti point2 di atas kan)
Jadi, jangan galau dengan hasil yang jauh
dari harapan kita. Perlu di ingat ya dek, hasil adalah wilayah Allah, wilayah
kita hanya usaha dan do'a plus tawakal di awal di akhir dan terus tawakal.
#SOBAT_SWI
Komentar
Posting Komentar